Seiring
dengan perubahan Kurikulum 2013 yang sudah memasuki tahun ketiga diluncurkan,
yang mana terjadi perubahan yang sangat besar dalam berbagai pola yang di
terapkan setiap sekolah. Baik struktur kurikulum, pengadmistrasian, pola
pengajaran, metode juga sistem penilaian. Tahun ini merupakan tahun yang mana
semua sekolah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dari sabang sampai
merauke, secara menyeluruh harus menggunakan kurikulum 2013 secara bertahap.
Ada hal yang berbeda dari kurikulum sebelumnya.
Dalam kurikulum 2013, ada beberapa mata pelajaran yang dihilangkan
dan dilebur dalam mata pelajaran lainnya, salah satunya adalah mata pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MAN dan mata
pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) di SMK/MAK.
Fenomena perubahan Kurkulum 2013 ini, telah memberi dampak yang
begitu luas bagi masyarakat pendidikan di Indonesia, baik pada anak didik juga
para guru. Hal ini disebabkan adanya perbedaan persepsi dalam menyikapi
permasalah yang ada, sehingga terjadilah kegalauan massal pada guru TIK dan
KKPI serta peserta didik.
AFTA 2015 memberi dampak ganda yaitu disamping membuka kesempatan
kerjasama yang seluas-luasnya antar negara, juga membuka persaingan yang
semakin ketat dan tajam di segala bidang pekerjaan. Hal ini sudah secara resmi
di tanda tanganinya pesetujuan pasar bebas di beberapa negara dan dalam waktu
dekat akan dibuktikan dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) yang akan di
mulai pada bulan Februari 2015.
Untuk menghadapi tantangan tersebut diatas, maka Pemerintah
Indonesia harus memperkuat daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor
dengan mengandalkan pada kualitas dan kemampuan sumber daya manusia (SDM)
dengan penguasaan teknologi dan manajemen. Untuk itu seharusnya Pemerintah pada
umumnya dan Lembaga Pendidikan atau Sekolah pada khususnya harus selalu
berusaha menyiapkan para lulusannya menjadi tenaga kerja yang berkompeten dalam
bidangnya masing-masing.
Kegiatan Olimpiade TIK Indonesia (OTI) ini bertujuan untuk
mengukur keterampilan dan kompetensi peserta didik dalam bidang teknologi
informasi sekaligus menjadi stimulus bagi sekolah untuk mengembangkan kemampuan
TIK peserta didik, tenaga pendidik serta tenaga kependidikan dalam berbagai
aktifitasnya, terlebih lagi ketika TIK/KKPI sudah tidak masuk dalam struktur
kurikulum dan tidak diajarkan lagi di sekolah secara klasikal sebagi sebuah
ilmu pengetahuan.
AGTIFINDO berharap bahwa upaya yang dilakukan dari persiapan
sampai pelaksanaan membuahkan hasil yang baik, dan dapat menjadi motivasi dan
penguatan kemampuan TIK bagi peserta lomba pada khusunya dan peserta didik
secara nasional dalam menghadapi persaingan global.
Alhamdulillah Olimpiade TIK (O-TIK) 2015 yang dirangkai dengan
kegiatan Semiloka dengan tema "EDUCATION, LEARNING & ASSESMENT IN 21ST
CENTURY" yang dilaksanakan di Hotel Pradana-Jakarta pada tanggal 12 hingga
14 Juni 2015 berlangsung dengan lancar dan sukses.
Olimpiade Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia (OTI)
merupakan salah satu event lomba tahunan yang digelar oleh Asosiasi Guru
Teknologi Informasi Indonesia (AGTIFINDO) dengan berbagai macam bidang lomba
yang berkaitan dengan teknologi informasi.
Kami atas nama pengurus agtifindo mengucapkan ribuan terimakasih
atas dukungan dan partisipasi teman-teman baik secara langsung maupun tidak
langsung serta para sponsor atas terselenggaranya kegiatan ini. Semoga dilain
waktu dan kesempatan kita bisa lebih maksimal.
Dan
dalam kesempatan ini juga sekaligus menyambut datangnya bulan suci ramadhan
saya atas nama pribadi dan segenap pengurus dan anggota agtifindo mohon maaf
jika dalam tutur kata dan perbuatan terdapat salah dan khilaf.
إرسال تعليق